Ramadhan Bulan Pembinaan Insan, Medium Penyatu Umat.
Dalam meniti pelbagai kemelut dan polemik yang senantiasa dilalui, secara sunnahya seluruh umat Islam akan dipertemukan dengan bulan yang dikenali sebagai shahrul tarbiyyah atau Ramadhan-Saiyyidul Syuhur yang penuh barakah dan keampunan serta bulan pembebasan dari azab neraka. Walau apa keadaan dan persediaan kita, kitaran masa yang diatur Maha Esa pasti akan menemukan kita dengan bulan yang penuh dengan ganjaran ini. Persoalannya kini, adakah kita mampu menggarap kekuatan Ramadhan itu lebih daripada peranannya sebagai sebuah bulan puasa, bulan ibadah ataupun bulan kesihatan semata-mata? Malah ada pula yang nakal dengan melihat Ramadhan sebagai bulan ‘gastrik’, bulan ‘prestasi menurun’ dan bulan ‘kedai buka separuh’ (bulan di mana sesetengah kedai yang menawarkan juadah buat mereka yang ponteng puasa).
Anjakan Persepsi
Kita sebagai penggerak kepada ketamadunan Khaira Ummah, harus melihat Ramadhan dari perspektif berbeza. Ramadhan sebenarnya cukup berperanan sebagai pembina kualiti insaniah yang kita cari selama ini. Tidak kurang ia juga merupakan platform dan pentas terbaik ke arah penyatuan hati sesama umat. Pengajaran besar yang boleh kita ambil ialah dari peristiwa perang Badar atau Badr al-Kubra yang menyaksikan kepada kita apa yang disebut sebagai suntikan semangat buat umat seluruhnya. Peperangan yang berlangsung pada Ramadhan yang panas terik, berdepan pula dengan kekuatan militari musuh sejumlah seribu orang, serta dengan berbekalkan kelengkapan perang yang terbatas, menyaksikan keadaan tentera Islam pada waktu itu dalam keadaan yang teramat sulit. Namun berteraskan keberkatan dari ketahanan puasa, dan ketaatan kepada Rasulullah S.A.W, serta keimanan total kepada Allah S.W.T., mereka mampu memacakkan bendera kegemilangan Islam ketika itu. Kekuatan modal insan seperti inilah yang kita mahu garapkan dalam kelompok masyarakat.
Situasi hari ini mengaharapkan kita untuk menggembleng seluruh tenaga untuk memperkasa modal insan yang berkualiti buat negara. Inilah aset sebenar sebagai penentu kekuatan sesebuah negara. Melihat kepada indeks prestasi (key performance index) negara kini, kita antara negara dunia ketiga yang amat berpotensi untuk maju kehadapan setaraf dengan negara maju. Namun, indeks yang sama juga perlu wujud untuk menilai kualiti yang ada pada modal insan yang negara kita miliki. Namun, apakah kayu ukur yang perlu digunakan? Apakah acuan yang perlu ada untuk membina modal insan negara? Siapakah yang amat berperanan di dalam misi ini? Ini pasti merupakan persoalan asas yang bakal terbit bilamana kita mula membincangkan tentang modal insan.
Misi Membina Insan
Sejak dahulu lagi, pelbagai inisiatif program telah dilancarkan atas iltizam pihak bertanggungjawab ke arah pembentukan generasi muda yang berakhlak, berkarisma dan dalam masa yang sama, punya kualiti kepimpinan yang tinggi. Di sinilah kita, selaku kelompok anak muda yang berprinsip, harus melihat seluruh pelaksanaan program tersebut sebagai program yang wajar didokong dan dibantu khususnya dalam mengisi rencahnya atas kapasiti kita sebagai individu, keluarga, ketua masyarakat, sektor swasta, dan penggerak badan-badan bukan kerajaan (NGO). Persepsi negatif yang hanya memandang inisiatif berkenaan sebagai kosong dan hanya dipergunakan sebagai instrumen politik sesetengah pihak wajar dikikis, demi melihat maslahah dan kejayaan umat seluruhnya kekal terjaga dan terbela.
Personaliti Memuncak
Dalam pada itu, kita juga seharusnya melaungkan semula matlamat untuk membina generasi muda yang berpersonaliti memuncak atau “Towering Personality” sebagai satu mercu untuk digapai bersama. Hal ini wajar dijadikan slogan dan prinsip asas untuk membina generasi muda kini yang berakhlak mulia dan berdaya saing. Saranan ini juga dianjur kepada para pimpinan negara agar turut mengaplikasikannya memandangkan ianya amat selari dengan teras yang terdasar dalam intisari agama Islam yang mengambil pendekatan pembinaan insan soleh sebagai tunjang kepada pembinaan empayar negara Islam moden yang kita dambakan selama ini.
Medium Penyatu Umat.
Demi kepentingan umat mendatang, suatu resolusi telah dicapai dalam Kongres Pelajar dan Penegasan Teras-Teras Kenegaraan yang dianjurkan oleh Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dengan kerjasama Institiut Integriti Malaysia (IIM) baru-baru ini, yang telah bersepakat secara kolektif bahawa perlunya wujud usaha untuk kembali semula kepada teras dan nilai agama Islam dalam aspek kenegaraan. Namun, ianya dapat diwujudkan menerusi pentas persamaan dan persefahaman antara semua pihak. Melihat kepada akar permasalahan yang melingkari umat pada hari ini, mahu atau tidak kita memerlukan kepada satu wadah untuk mempersatukan umat. Masyarakat Melayu Islam di negara ini terutamanya harus memasakkan di dalam hati bahawa segala kemelut perbezaan prinsip dan ideologi perlu dirungkaikan dengan mencari titik persamaan antara satu sama lain demi menjaga survival umat dan masa depan generasi akan datang.
Saranan akhir Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) adalah menyeru agar umat bersungguh-sungguh mencari titik pertemuan dalam menjadikan bulan Ramadhan kali ini sebagai azam baru dengan menggandakan aktiviti yang bersifat muhasabah, pembinaan kepimpinan dan program kecemerlangan akademik, demi mengambil barakah yang melimpah-ruah di dalam bulan mulia ini. Kita mohon bersama-sama agar usaha kita untuk mengangkat kembali martabat generasi muda hari ini kian diberi kekuatan dan bantuan dariNYA. Segala persengketaan politik, kekalutan persaudaraan, serta kecelaruan polemik wajar dihentikan demi memberi laluan kepada Ramadhan sebagai “Bulan Pembinaan Insan, Medium Penyatu Umat”.
Mohd Akmal Afiq Bin Mohamad
Timbalan Presiden
Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM)
.: Dipetik dari Portal PKPIM http://www.pkpim.net
Pages
Perutusan Ramadan oleh saudara Timbalan Presiden PKPIM
Posted by
Iistisyhad.blogspot.com
at
Monday, August 24, 2009
Monday, August 24, 2009
Labels:
current issues
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
My Blog List
Network Sites
Total Pageviews
Categories
- ad-deen (6)
- buku (2)
- current issues (6)
- Inzar (4)
- kembara hati (12)
- legal system (3)
- program (3)
- santai (3)
Popular Posts
-
A. For Females: 1. It should cover all the body apart from whatever has been exempted. This includes the feet: The Female awrah also include...
-
Saat saya ditanya oleh seorang kenalan yang bekerja sebagai peguam tentang kondisi pembelajaran sekarang, saya terus menjawab,” Entahlah, be...
-
Can we find an explanation to this great universe? is there any convincing interpretation to the secret of existence?we realize that no fami...
-
It’s has been a long time since I left my writing..how I missed it so much .. I have only two principles in writing..First, write only when ...
-
When we know we are to attend a wedding, we begin to plan and prepare from days and even weeks in advance. We pay much attention to detail s...
-
The world is changed. I feel it in water.I feel it in the earth.I smell it in the air.Much that once was..is lost..For none now live who rem...
-
Apabila dikenang semula, cara ibu mendidik kita memang tidak dapat dilupakan. Jasa dan pengorbanan mereka cukup besar dan tidak ternilai. Ka...
-
Is there any way to banish the boredom?.. A single question to myself to cater with my own emotions (just closed my book - sign of boredom.....
-
Sewaktu dalam perjalanan pulang dari bengkel perbandingan agama, dalam sebuah mpv milik Datin Norhana, Presiden Persatuan Darul Fitrah cawan...
-
Being a mankind requires us to think beyond it though too many things happen..I’m sure everyone have experienced going thru the pain moment ...
Labels
- ad-deen (6)
- buku (2)
- current issues (6)
- Inzar (4)
- kembara hati (12)
- legal system (3)
- program (3)
- santai (3)
About Me
- Iistisyhad.blogspot.com
- A student who still seeking the guidance and knowledge..
Blog Archive
-
►
2010
(10)
- ► 11/07 - 11/14 (1)
- ► 10/31 - 11/07 (1)
- ► 05/23 - 05/30 (1)
- ► 05/09 - 05/16 (1)
- ► 05/02 - 05/09 (2)
- ► 02/07 - 02/14 (2)
- ► 01/31 - 02/07 (1)
- ► 01/17 - 01/24 (1)
-
▼
2009
(31)
- ► 11/22 - 11/29 (1)
- ► 11/08 - 11/15 (2)
- ► 10/18 - 10/25 (2)
- ► 10/11 - 10/18 (1)
- ► 10/04 - 10/11 (1)
- ► 09/06 - 09/13 (1)
- ► 08/30 - 09/06 (1)
- ► 08/16 - 08/23 (6)
- ► 05/31 - 06/07 (1)
- ► 05/24 - 05/31 (1)
- ► 05/17 - 05/24 (1)
- ► 05/10 - 05/17 (1)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
- ► 04/12 - 04/19 (2)
- ► 03/08 - 03/15 (1)
- ► 03/01 - 03/08 (4)
- ► 02/22 - 03/01 (1)
- ► 02/15 - 02/22 (2)
Labels
- ad-deen (6)
- buku (2)
- current issues (6)
- Inzar (4)
- kembara hati (12)
- legal system (3)
- program (3)
- santai (3)
LAMAN ORGANISASI
MY FAMILY
UR VISIT
LAMAN SEMASA
LAMAN ILMIAH
- aberdeenbooksworld
- al-firdaus
- al-qayyim
- an-nawawi
- bicaramuslim
- bicarasufi
- dakwah
- darulfuqaha
- darulislam
- darulsyifa
- dr.maza
- e-alim
- emedia
- fajarilmu
- fiqh-sunnah
- fisabillah
- fortyhadith
- guidedways
- halaqah
- haqislam
- harunyahya
- iluvislam
- interislam
- islamiclearningcentre
- islamictube
- islamonline
- islamreligion
- islamtomorrow
- jahabersa
- jiwaislam
- kakiblog
- kuliahsirah
- portalmuslimah
- quran al-islam
- rakan usrah
- religion facts
- saifulislam
- siasahdaily
- tafsir
- taman2syurga
- taushiyah-online
- ukhwah
- usrahremaja
LIVE TRAFFIC
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment